Hello 35!

Eunike K
3 min readApr 21, 2021

--

Gila ya, ternyata tulisan seputar ulang tahun yang terakhir saya tulis sudah 3 tahun yang lalu saat saya menginjak usia 32 tahun. 2 tahun tidak menulis apapun karena sepertinya kehidupan terlalu sibuk dan jujur untuk saya ulang tahun bukan sesuatu yang spesial-spesial amat. Malah saya senang kalau nggak banyak yang ngucapin di media sosial, ketahuan kan mana kenalan dan teman beneran dan mana yang baru ngeh karena kita reshare ucapan orang di IG Story. Tulisan ini pun sepertinya hanya akan dibaca oleh mereka yang memang either lagi iseng berkunjung ke sini atau ketemu aja. Nggak akan saya share juga di media sosial karena ya ngapain.

Apa yang mau saya bahas tentang usia 35 tahun ini? Pertama, hari ini lucu banget yang mengucapkan ulang tahun malah driver saya selama di Bali lalu kedua itu Ibu saya lalu 4 orang teman dari IG Story, beberapa teman di kantor lama dan pastinya tim Marketing di kantor saya karena ya memang mereka bikin ucapan selamat ulang tahun untuk semua staff. Bisa dibilang sedikit untuk ukuran yang orang lain kira “ih followersnya banyak”, tapi ya buat apa juga. Lucunya juga saya baru tahu kalau di kantor itu misalnya kita ulang tahun, boleh banget ambil cuti setengah hari, tapi ya maaf namanya juga gila kerja kaya saya, rasanya nggak hidup kalo ngga ngurusin printilan kerjaan or ngecek apa yang belum selesai. Soal ucapan, ya ada juga 1 ucapan selamat ulang tahun yang saya harapkan, tapi dia sendiri tidak tahu kapan ulang tahun ayah dan ibunya, apalagi cuma saya kan. Sahabat terbaik saya juga sedang ada di Jakarta, tapi nggak apa-apa untungnya saya di Bali, jadi ulang tahun sendirian pun dengan orang tua yang juga jauh (nggak ngaruh sih, nggak deket juga dengan mereka) juga bukan sebuah masalah besar. Saya justru suka kesendirian karena selain orang nggak repotin saya, sebaliknya juga.

Di usia yang ke-35 ini rasa-rasanya banyak banget yang harus disyukuri, saking banyaknya harus mulai dari mana juga nggak tahu. Sejak awal 2020, selalu ada jalan yang mulus untuk semua kejadian dalam hidup, saya bilang ini juga bagian dari privilege, atau bisa juga balasan karma kepada saya yang di tahun 2019 mendapatkan banyak bencana hidup. Yang tahu saya di media sosial pasti tahu kalau sejak Maret 2020 saya memilih stay di Bali dan tidak kembali ke Jakarta saat pandemic (ya ada sih, cuma buat beberes barang aja). Beruntung sekali kantor saya sangat pengertian dan fleksibel untuk urusan WFH, di mana saya juga tidak akan mengecewakan kantor dengan result yang buruk. Sepertinya sudah ada yang mengatur semua jalan, walau di tengahnya ada sakit hati dan jatuh bangun, tapi semua itu bisa terselesaikan dengan cepat.

Bersyukur karena dihindarkan dari orang yang tidak baik. Bersyukur bisa lebih mencintai diri sendiri, bahkan terlalu cinta pada diri sendiri. Bersyukur karena mampu lebih dewasa dalam menghargai yang namanya hidup sendiri tanpa siapa-siapa karena selalu punya hobi yang membuat lebih banyak lagi bersyukur. Bersyukur karena punya sekian banyak privilege yang nggak selalu berhubungan dengan status ekonomi tapi lebih ke arah kebebasan dalam menentukan apapun untuk diri sendiri, kebebasan mau ke mana saja nggak ada yang ngatur, nggak ada yang larang, nggak ada yang harus kita bujuk supaya nggak ngambek atau jadi nggak enak karena orang lain.
Bersyukur juga karena hingga usia ini, orang tua SAMA SEKALI nggak pernah bahas soal pernikahan, gilak nggak sih, orang tua saya benar-benar orang tua paling pengertian sedunia. Mungkin merasa kali ya “ini anak dari kecil hidupnya nggak pernah enak, nggak pernah menikmati sesuatu yang dirasakan anak seumurnya waktu itu, jadi kalau dia sekarang mau bebas, ya udah kasih aja, hidup cuma sekali”, ya itu asumsi saya saja sih.

Jujur saja di usia ke-35 ini, saya tidak meminta yang muluk-muluk. Yang penting rejeki selalu cukup dengan standar hidup, bisa terus WFH bahkan kalau perlu stay selamanya di Bali (bagaimana angin membawa saja) dan lebih bisa jauh berdamai dengan diri sendiri. Tidak jarang pula saya berharap supaya ya udahlah terus mati rasa begini dan jadi orang bodo amatan ama pendapat orang lain, lebih ke arah lelah aja sih harus berurusan sama perasaan dan pemikiran orang lain.

Ya gitu aja. Nggak banyak yang harus diinfokan juga, semuanya biasa aja, nggak ada yang spesial, kita aja kadang yang lebay.

Yuk, bye!

*ps: nggak usah ngucapin semacam “happy belated birthday” ke IG atau Twitter atau WA saya. kalau sampai iya, kamu saya hapus, delete, block kontak/remove follower. Thank you!

--

--

Eunike K

A lifelong learner by nature | Twitter: euniceapril/Instagram: @tarinaminusta