Tau nggak kalau jatuh cinta itu menyebalkan?
As i grow older, there are some feelings yang kadang pengen banget aku skip, salah satunya adalah jatuh cinta. Falling in love is the most complicated situation ever, hal paling challenging yang kebanyakan berakhir tak sesuai ekspektasi karena manusia sarangnya overthinking akan harapan.
Ribet, butuh usaha, butuh kerja keras, butuh pengorbanan, butuh banyak sekali hal yang kadang kita kasih baik yang masih dalam ranah kemampuan kita atau bahkan melebihi yang kita bisa, semata-mata untuk membuat orang yang kita cinta tersenyum, sesederhana itu, masih bagus kalau dia happy, kalau nggak, ya sudah blasss aja.
Eh iya, tapi postingan ini tidak hanya di ranah hubungan pria dan wanita ya. Jangan buru-buru menyimpulkan dulu. Jatuh cinta pada karir, pada negara, pada hobi, pada apapun yang fana di dunia ini endingnya bisa bahagia bisa juga kecewa. Semua kembali kepada bagaimana kita mengatur harapan dan ekspektasi pada keadaan “jatuh cinta” tersebut. Aku rasa pandai-pandai menentukan batasan bisa membuat kita tidak kecewa-kecewa amat jika hal atau orang yang kita cintai dan keadaannya tidak sesuai dengan keadaan yang sudah kita rencanakan sebelumnya.
Menyebalkan untuk saya, bisa jadi menyenangkan untuk orang lain. Minimal walau menyebalkan, jatuh cinta menjadi sumber pembelajaran dalam hidup. Hidup ini pointless, jadi ya diisi aja sama hal-hal yang membuat “masa tunggu” kita berarti, misalnya dengan ya sebel sama yang namanya jatuh cinta.
